SASTRA JAWA
Sastra
jawa mulai dikenal atau muncul ketika ditemukan sebuah prasasti di
daerah Sukobumi, Pare, Kediri Jawa Timur. Prasasti ini bertarikh 25
Maret atau 804 Masehi dan ditulis dengan menggunakan bahasa Jawa Kuno
serta berbentuk kakawin. Karena prasasti ini ditemukan di daerah
Sukobumi makan prasasti ini lebih dikenal dengan nama Prasasti Sukabumi.
Adanya
atau ditemukannya prasasti tersebut menjadikan awala dari adanya sastra
Jawa. SastrJawa dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Sastra Jawa Kuna
2. Sastra Jawa Tengahan
3. Sastra Jawa Baru
4. Sastra Jawa Modern
Sastra Jawa Kuna
Sastra
jawa kuna dimulai dengan ditemukannya prasasti yang memuat sebuah
kakawin dengan bahasa jawa kuna. prasasti tersebut adalahPrasasti
Sukobumi. Sastra jawa kuna ditulis dengan menggunakan bahasa Jawa Kuna
dan ditulis sekitar abad ke-9 sampai abad ke-14 Masehi. Hasil dari
sastra Jawa Modern berupa prosa (gancaran) dan puisi (kakawin). Sastra
Jawa Kuna yang berbentuk prosa (gancaran) antara lain: Candrakirana,
Sang Hyang Kamahayanikan, Brahmandapurana dan Kunjarakarna. Sedangkan
yang berbentuk Puisi (kakawin) antara lain: Ramayana, Barathayudha,
Arjunawiwaha, Negarakertagawa, Arjunawiwaha dan Sotasoma. Hasil karya
sastra pada jaman ini banyak yang sangat terkenal, antaranya sudah tak
asing lagi Ramayana dan mahabaratha, ada juga Sotasoma karya Empu
Tantular dimana di dalamnya terdapat kalimat Bhineka Tunggal Ika yang
sekarang digunakan sebagai semboyan negara kita.
Sastra Jawa Tengahan
Sastra
Jawa Tengahan muncul ketika jaman Majapahit kir-kira abad ke-13 sampai
abad ke-16. Hasil karya sastra pada jaman ini berupa kidung. Kidung juga
ada yang berbentuk prosa dan puisi. Kidung yang berbentuk prosa antara
lain: Tantupanggelaran, Calonarang, Tantrikamandhaka, Korawasrama,
Pararaton. Sedangkan kidung yang berbentuk puisi antara lain: Kakawin
Dewaruci, Sudamala, Panji Anggreni.
Sastra Jawa Baru
Sastra
Jawa Baru muncul ketika jaman Islam yakni pada jaman kerajaan Demak
pada sekitar abad ke-15 dan ke-16. Ketika masyarakat Jawa telah mengenal
suatu keyakinan baru, maka mereka juga akan mengubah gaya dalam menulis
karya sastranya. Dahulu yang bernafaskan Hindu-Budha sekarang ketika
agama Islam masuk karya sastra berudah dengan gaya Islam. Hasil karya
sastra pada masa ini antara lain berbentuk Kidung, Suluk dan Babad.
Hasil karya sastranya antara lain: Serat Rama, Serat Wujil, Suluk Malang
Sumirang, Babad Giyanti, babad Pakepung dan lain-lain.
Sastra Jawa Modern
Sastra
Jawa Modern muncul ketika Belanda berkuasa di Indonesia. Imperialisme
Belanda ke Indonesia membawa banyak dampak atau pengaruh khususnya
dibidang karya sastra. Hasil karya sastra pada masa ini berbentuk Novel,
cerkak dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar